Para penganut agama Sikh mengamuk ketika seorang pemuka agama Sikh tewas oleh salah satu pesaingnya di sebuah kuil di Austria. Mereka turun kejalanan dan merusak fasilitas umum serta membakar kereta. Polisi menembaki pengunjukrasa yang menyerang kantor polisi di Jalandhar, setidaknya empat orang tewas pada kejadian tersebut.
Militer diturunkan di kota Jalandhar dan jam malam diberlakukan di empat kota besar di wilayah negara bagian Punjabi tersebut.
Guru Sanr Ramanand di serang di Wina ketika dalam sebuah upacara keagamaan terjadi bentrokan yang melibatkan enam orang bersenjata pistol dan pisau. Pada kejadian tersebut 15 orang terluka, salah satunya adalah pemuka agama lainnya, San Nirajnan Dass, namun keadaan mereka dilaporkan sudah stabil.
Kedua pemuka agama tersebut adalah pemuka agama berasal dari kasta rendah Sikh yang pengikutnya banyak berada di negara bagian Punjabi.
Menurut laporan wartawan BBC di Delhi, hal ini terjadi karena sejumlah kelompok dari kasta tingi Sikh menolak kehadiran kedua pemuka agama tersebut dan sudah mengancam akan melakukan aksi kekerasan.
Menteri Utama negara bagian Punjabi, Prakash Singh Badal, mengadakan pertemuan dengan semua pihak, sementara Perdana Menteri Manmohan Singh meminta rakyat untuk tenang.
"Saya sangat sedih dengan kekerasan di Punjabi setelah terjadi insiden di Wina, Austria," ujar penyataan Perdana Menteri.
"Apapun penyebabnya, sangat penting unguk menjaga perdamaian dan harmoni diantara seluruh lapisan masyarakat."
Singh mengatakan ajaran Sikh menekankan toleransi dan harmoni.
Sumber : BBC/VM